Bunda, maafkan aku...
yang menggigit lidah anakmu,
menahan caci atas tulisan takdirku.
Bunda, ampuni aku...
yang menikam hati anakmu,
mencipta maki atas kisah kasihku.
Bunda, peluklah aku; erat...
anakmu bergelimang pedih,
anakmu berbalut derita,
anakmu berbisik rintih,
anakmu berdosa.
Bunda,
aku jatuh dalam [neraka] cinta.
No comments:
Post a Comment